Galih Poenya Cerita

10.18.2010

Obyek Wisata Pemandian Cokro 

Terletak di Tulung Klaten, Jawa Tengah. Pada saat memasuki kawasan obyek wisata ini langsung terasa suasana kesejukannya karna keadaan lingkungan sekitar yang serba hijau dengan rerimbunan pepohonan serta kicauan burung-burung langsung membuat saya berdecak kagum, apalagi akses masuk menuju obyek wisata tersebut harus melewati jembatan gantung dari kayu yang memberikan kesan tersendiri bagi saya..(maklum saya agak takut dengan ketinggian..hihii) 
Cokro adalah sebuah pemandian yang sumber airnya langsung dari alam (umbul) sehingga airnya sangat segar karna belum terkontaminasi dengan bahan kimia dan limbah. Selain dimanfaatkan sebagai sumber air minum penduduk kota Solo juga di gunakan sebagai sumber air irigasi sekaligus sebagai tempat rekreasi keluarga. Di sini qta bisa merasakan teduhnya berada di bawah rindangnya pepohonan sambil menikmati kicauan burung serta mendengarkan gemericik air, sejenak bisa melepaskan diri dari rutinitas kehidupan yang penat..Hemmz benar-benar suasana yang sungguh menenagkan sangat cocok bagi anda yang sedang banyak masalah ..(agak lebay ni penulisnya). 
Menjelang bulan puasa objek wisata ini sangatlah ramai pengunjung terutama bagi orang yang beragama Islam, karna di tempat ini biasanya digunakan sebagai ritual “padusan” yaitu upacara menyucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa dengan cara mandi di pemandian ini dengan harapan agar puasanya dapat berjalan dengan lancar dan baik. 
Jika suatu saat anda berkunjung di Klaten untuk menemui Kerabat atau Sodara tidak ada ruginya untuk sejenak mampir ke sini karna tempatnya sangat mudah di temukan dan untuk masuk ke obyek tersebut anda hanya cukup merogoh kocek 3.000 utk biaya retribusi masuknya.

ALUN-ALUN KLATEN


Saat waktu santai datang menjelang, alun – alun menjadi tempat menarik untuk menghabiskan waktu di sore hari, merupakan tempat yang paling pas untuk mengenang masa lalu dan menghidupkan nostalgia lama yang indah. Tak heran apabila alun – alun digunakan sebagai tempat menghabiskan waktu bersama keluarga atau sekedar mengobrol bersama teman – teman sembari cuci mata di bawah rindangnya pepohonan.

Seiring bergulirnya zaman alun-alun pun berubah, di sini sudah tidak ada taman air mancur dengan patung penghargaan kalpataru, di sebelah Selatan sudah tidak ada bioskop Rita (telah gulung tikar, gedunya di pakai untuk cafe). Tapi bukan berarti alun-alun mengalami kemunduran lho, sekarang di sini telah di bangun trotoar khusus pejalan kaki yang bisa di gunakan untuk sekedar jalan – jalan atau jogging. Saat saya istirahat di bawah rindangnya pohon saya jadi ingat salah satu moment ketika alun-alun di gunakan sebagai tempat gelar tinju profesional yang disiarkan oleh salah satu televisi swasta. Waktu itu saya masih duduk di bangku SD, untuk melihat acara secara langsung harus kucing-kucingan sama ortu dan paginya di hukum oleh guru karena dengan sengaja tidak mengerjakan PR..hahahah..begitu besarnya pengorbanan yang saya lakukan, tiap kali ingat saya selalu senyum-senyum sendiri..

Semakin sore keriuhan alun-alun akan semakin rame, seakan pesta rakyat telah dimulai. Para penyedia jasa permainan dan makanan pun mulai berlomba-lomba menarik pengunjung. Di sini anda bebas memilih permainan dengan harga yang relatif murah. Tidak ada salahnya kalo memilih alun-alun tuk jadi alternativ menghabiskan waktu di sore hari jika anda berkunjung ke Klaten, karena mungkin bila anda ke sini lagi tempat ini sudah berubah dan anda dapat bernostalgia seperti saya ini..hihihi…